Lulusan angkatan pertama SMA Taruna Nusantara Magelang ini sejak mulai berkarier pada 1996 sudah tertarik di bidang pelatihan dan pendidikan. Ia menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun di industri media massa (cetak, elektronik, dan online). Kemudian sejak 2006 sampai sekarang di industri buku baik sebagai penulis, editor, trainer, maupun wirausahawan.

Di samping kegiatan tersebut, Dodi mengajar sebagai dosen tidak tetap di almamaternya jurusan Komunikasi Universitas Indonesia sejak 2003 sampai 2017. Pada 2009, penulis lebih dari 100 judul buku ini membuka Sekolah Menulis Kreatif Indonesia (SMKI) dan berhasil menelurkan puluhan penulis profesional. Ia juga rajin melanglang berbagai kota dan provinsi se-Indonesia sebagai pembicara dan trainer di bidang jurnalistik, penulisan, dan komunikasi. Bersama penerbit grup Gramedia, Dodi dipercaya sebagai pembicara program Ngaji Literasi di berbagai pesantren Jawa-Sumatera.

Setelah sukses membuka bisnis di bidang pelatihan dan teknologi tenaga pengamanan pada 2018, sejak Juli 2023 ia dipercaya memimpin Sekolah Alam Cikeas (SAC) sebagai direktur. Sekaligus mengomandani yayasan yang menaunginya yaitu Yayasan Bhakti Suratto. Selain SAC, yayasan juga mengelola Poliklinik Rumah Sehat Cikeas (RSC), Istana Anak Yatim/Taruna Yatim Nusantara, LPK Terakoya Tokyo, dan berbagai unit kegiatan lainnya.

Di tangannya, Sekolah Alam Cikeas melangkah ke babak baru. Bukan hanya sebagai sekolah berkualitas standar nasional (akreditasi A), tapi juga merambah ke dunia internasional. SAC sudah bekerja sama lebih jauh dengan lembaga pendidikan di Inggris, Jepang, Australia, Kanada, dan Mesir. Mengepakkan sayap konsep dan kurikulum sekolah alam ke seluruh dunia.

Harfizal, atau akrab disapa Pak Rizal, adalah kepala sekolah berpengalaman yang fokus pada pembentukan karakter remaja. Kariernya dimulai sebagai pengajar sejak di Pondok Modern Darussalam Gontor selama lima tahun, sebelum menjadi Kepala SMP SAC selama empat tahun, kemudian Kepala SMA SAC selama dua tahun. Pemegang gelar master ilmu ekonomi Islam ini juga amat visioner sehingga dipercaya sebagai kepala sekolah menengah Sekolah Alam Cikeas (SMP dan SMA).

Dengan segudang pengalaman, Pak Rizal aktif mendampingi siswa dalam berbagai kegiatan lokal, nasional, dan internasional. Selain sebagai kepala sekolah, beliau juga seorang pendakwah yang rutin mengisi kajian di masjid-masjid wilayah Cibubur dan sekitarnya.

Dikenal komunikatif dan humoris dalam mengajar namun tetap tegas dalam kedisiplinan, Pak Rizal berhasil memadukan kepribadian yang hangat dengan karakter yang kuat, menjadikannya pemimpin inspiratif yang mampu membawa perubahan positif. Sosoknya adalah panutan bagi para siswa.

Seorang eduenvironmentalist yang konsern pada dunia pendidikan lingkungan hidup. Ia adalah lulusan Magister Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Pengalaman dalam dunia pendidikan sejak tahun 2004 mulai dari guru pada Taman Kanak-kanak hingga asisten dosen pada IPB University.

Saat ini, Ia mengabdikan dirinya di Sekolah Alam Cikeas (SAC) dan dipercaya sebagai Kepala Sekolah Dasar, anggota tim inti kurikulum, serta anggota Dewan Pakar. Sebelumnya, ia sempat menjadi guru dan Kepala SMP SAC. Ia juga merancang kurikulum khusus kebencanaan untuk tingkat PG-TK-SD-SMP-SMA.

Selain itu, ia juga sebagai seorang Manajemen Representative pada ISO 9001: 2015. Karyanya dalam bidang menulis telah diabadikan dalam buku ’25 Guru Bercerita” dan “Peran Ayah dalam Pengasuhan”. Pak Kholid, demikian biasa disapa juga rajin menulis artikel dalam dunia pendidikan dan lingkungan.

Ine adalah seorang pendidik yang memiliki ketertarikan dalam bidang tumbuh kembang anak. Dia lulusan dari Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Psikologi. Semasa kuliah, Ine aktif mengikuti organisasi PAS (Pembinaan Anak Salman) ITB menjadi kakak pembina yang secara rutin memberikan mentoring kepada anak usia dini dan juga sebagai volunteer di Mitra Citra Remaja PKBI-Jabar.

Sosoknya yang keibuan dan pengayom mampu menyejukkan orangtua dan siswa. Kepemimpinannya khas, tegas namun tetap humanis sehingga membuat nyaman para fasilitator dan seluruh timnya. Kompetensinya makin lengkap berkat beragam pelatihan dan seminar yang diikutinya. Pada tahun 2017, ibu dua anak ini mendapatkan sertifikasi pengajar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan.

Selama berkarier di dunia pendidikan, Ine pernah menjadi fasilitator SD selama 7 tahun, Kepala SD selama 3,5 tahun, dan sejak tahun 2022 hingga saat ini menjabat sebagai Kepala PGTK-Daycare. Ia termasuk anggota tim inti kurikulum khas Sekolah Alam Cikeas.

Lendo Novo, pendiri sekolah alam ini lahir pada 6 November 1964, keluarganya berasal dari daerah Pariaman, Sumatera Barat. Sebagai anak yang hiperaktif dan sulit fokus, sehingga sulit diterima di sekolah. Ia sangat menggilai membaca buku. Pengalaman masa kecil inilah yang kelak menjadi inspirasi baginya untuk membuat sekolah alam, sekolah yang bisa mengakomodir semua jenis keunikan anak di seluruh Indonesia.

Lendo termasuk dalam jajaran tokoh penting pendidikan Indonesia sebagai penggagas dan konseptor sekolah alam. Lulusan ITB ini memiliki visi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih alami dan sesuai dengan perkembangan anak. Konsep sekolah alam adalah inovasi dalam pendidikan di Indonesia. Sampai saat ini, lebih dari 300 sekolah menggunakan konsep alam karya Lendo.

Pria kelahiran Boyolali 1945 ini merupakan pensiunan TNI Angkatan Udara dengan pangkat terakhir Marsekal Pertama. Beliau dikenal sangat aktif berorganisasi dan berkegiatan sosial.

Setelah pensiun, kegiatannya beragam mulai dari politik, olahraga, bisnis, sampai kegiatan sosial. Pak Ratto, demikian biasanya disapa, pernah menjadi Komisaris Bank Bukopin, Angkasa Pura II, Angkasa Pura I, dan Pelindo IV.

Kepeduliannya dalam bidang sosial diwujudkan dalam bentuk kegiatan pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja, dan lain-lain. Dari tangannya, lahir Sekolah Alam Cikeas, Poliklinik Rumah Sehat Cikeas, Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia, Istana Anak Yatim, Sekolah Taruna Yatim Nusantara, dan lembaga pelatihan kerja (LPK).

Selain Lendo Novo dan Suratto Siswodihardjo, satu lagi aktor utama berdirinya Sekolah Alam Cikeas adalah Ir. Turino Yulianto. Lulusan ITB ini dikenal sebagai aktivis yang kuat dengan konsep dan visioner.

Bersama Lendo dan Suratto, Turino-lah eksekutor berjalannya Sekolah Alam Cikeas pada 2006. Beliau yang memimpin sekolah ini dan menyeleksi seluruh guru serta pegawai pertama di sekolah ini.

Pengalaman yang kaya dan visi yang jauh ke depan di bidang pendidikan membawa SAC melaju dengan cepat sehingga menjadi salah satu sekolah alam terkemuka di Indonesia. Beliaulah yang mencanangkan program-program andalan SAC seperti penerapan ISO 9001 dan ISO 14001, serta manajemen keuangan yang auditable. Dengan dasar yang kuat, SAC mampu meraih beragam penghargaan antara lain Adiwiyata Mandiri dan Indonesia Green Award.

Loula Maretta adalah kakak kandung Lendo Novo, pencetus konsep sekolah alam di Indonesia. Loula merupakan salah satu anggota tim yang membantu Lendo mengembangkan konsep sekolah alam pada 1998 lalu. Latar belakangnya memang sangat lekat dengan pendidikan.

Pada 2009-2012, Loula menjabat sebagai Direktur Sekolah Alam Cikeas. Dialah yang menjadi peletak dasar konsep dan kurikulum sekolah tersebut. Ketegasan, pengetahuan, dan pengalamannya membawa kemajuan bagi SAC.

Sampai saat ini, Bu Loula masih kerap berbagi ilmu dan pengalamannya di Sekolah Alam Cikeas.

Seorang edulandscaper yang lama berkecimpung di sekolah alam. Bertahun-tahun menjadi anggota tim Lendo Novo dan Loula Maretta. Sampai sekarang, Kunti menjadi salah satu ahli dalam konsep khas sekolah alam di Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN).

Bergabung dengan Sekolah Alam Cikeas sejak 2006. Pada 2012 sampai 2023, lulusan IPB ini dipercaya sebagai direktur. Kunti berhasil melanjutkan konsep dan penerapan pendidikan yang ditanamkan oleh pendahulunya: Loula Maretta. Beragam prestasi diraih SAC bersamanya seperti Indonesia Green Award dan Adiwiyata Mandiri.