Di era digital ini, informasi dan pengetahuan sudah bukan lagi hal yang sulit ditemukan. Segala bidang informasi dan pengetahuan dari penjuru bumi sudah terkumpul dalam gawai kecilnya dengan bantuan tekhnologi internet. Situs-situs yang ada di internet itu kini telah menjadi kelas dan ruang belajar yang begitu mengasyikkan bagi anak-anak. Hanya degan satu kali klik, ribuan informasi bisa mereka dapatkan sesuai dengan kata kunci yang mereka cari. Lantas, masih perlukan ruang kelas bagi anak-anak?
Jelas , hadirnya ruang kelas bagi para siswa tetap menjadi kebutuhan?. Tapi yang perlu kita ingat adalah, “Tata ruang kelas seperti apa yang dibutuhkan oleh anak saat ini?”. Terlebih untuk siswa remaja setara SMP-SMA yang sudah begitu arab dengan tekhnologi dan setiap saat ditemani oleh gawainya. Sebagai seorang guru, terlebih sebagai pengelola sekolah haruslah mampu melakukan inovasi dala menyajikan tata ruang dan lanskap kelas yang betul-betul bisa menunjang optimalnya proses belajar siswa.
Menurut wikipedia.org, A classroom is a learning space, a room in which both children and adults learn about things. Ruang kelas adalah sebuah area belajar, sebuah ruangan bagi anak dan orang dewasa belajar sesuatu.
Seangkan menurut collinsdictionary.com, classroom is a room in a school or college in which classes are taught. Ruang kelas adalah sebuah ruangan di sekolah atau kampus yang di dalamnya ada proses pengajaran.
Lebih luas, menurut kami kelas sejatinya bukan sekedar menjadi tempat bertemu antara siswa dan guru untuk belajar saja, akan tetapi selain harus dibuat senyaman mungkin untuk belajar, tetapi ruang kelas juga bisa menjadi penyemangat dan salah satu media interaksi sekaligus inspirasi bagi setiap penghuninya.
Satu kata kunci yang menjadi acuan dalam mendasain ruang kelas di SMA Sekolah Alam Cikeas, yaitu “INTERAKSI”. Sebuah ruang kelas yang akan dijadikan salah satu tempat proses belajar selama tiga tahun haruslah menghadirkan suasana yang nyaman dan interaktif. Dari segi warna kami memilih warna yang tidak terlalu kaku tetapi juga tidak terlalu ramai, sehingga tidak mengganggu konsentrasi. Desain kursi dan meja yang sengaja dibuat kostum agar bisa lebih mudah dimodifikasi dan dipindahkan sesuai dengan kebutuhan metode belajar serta harus nyaman pastinya. Satu projector yang kami pasang dengan merujuk ke sebuah tembok putih yang kami desain menyerupai papan tulis juga melengkapi kebutuhan anak untuk pembelajaran ICT dan pembiasaan presentasi. Yang tidak kalah menarik adalah pojok diskusi, sebuah spot yang dimodifikasi dengan finil, dibuat lesehan dengan asupan buku-buku penunjang bacaan yang kami pasang si pojok-pojok dinding sekitar. Dan masih banyak aksen lagi yang memang sengaja dibuat untuk menunjang optimalisasi proses belajar dan kenyamanan siswa.
Begitulah narasi atau gambaran singkat tentag desain ruang kelas yang ada di SMA Sekolah Alam Cikeas yang sudah kami sesuaikan dengan pola dan gaya belajar anak generasi Z (Gen-Z). Itu baru ruang kelasnya, next session, kami akan narasikan tentang bagaimana siswa-siswa kami di SMA Sekolah Alam Cikeas belajar, bereksplorasi dan mengoptimalkan potensi-potensi uniknya dengan cara yang tidak biasa dengan pemanfaatan media alam semesta dan dunia, bukan hanya di ruang kelas saja.
Fadhil Mas Ghufron
