Praktik Kurikulum Berbasis Lingkungan di Sekolah Alam Cikeas
Di tengah tantangan lingkungan yang semakin nyata, pendidikan memegang peran strategis dalam menyiapkan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap alam. Sekolah Alam Cikeas menjawab tantangan tersebut melalui penerapan kurikulum berbasis lingkungan hidup yang terintegrasi dalam Program Adiwiyata. Kurikulum ini tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan sikap, kebiasaan, dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Komitmen terhadap pendidikan lingkungan diwujudkan melalui kebijakan sekolah yang terarah, dengan menjadikan pembelajaran lingkungan hidup sebagai bagian dari kurikulum resmi. Nilai-nilai kepedulian lingkungan tidak diajarkan sebagai materi terpisah, melainkan diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran melalui indikator pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
Guru berperan sebagai kunci utama keberhasilan pembelajaran ini. Tidak hanya sebagai penyampai materi, guru bertindak sebagai fasilitator yang merancang pengalaman belajar bermakna. Peserta didik dilibatkan secara aktif melalui kegiatan eksploratif dan proyek lingkungan, sehingga pembelajaran tidak berhenti pada pemahaman konsep, tetapi diwujudkan dalam karya dan aksi nyata.

Pembelajaran lingkungan dirancang dekat dengan keseharian peserta didik melalui pendekatan Project Based Learning, Problem Based Learning, dan pembelajaran saintifik. Peserta didik belajar bekerja sama, berdiskusi, bereksperimen, serta merefleksikan pengalaman belajarnya. Isu-isu lingkungan lokal dan global juga diangkat sebagai bahan pembelajaran untuk menumbuhkan kepedulian, daya kritis, dan keberanian berkontribusi dalam mencari solusi.
Penilaian pembelajaran dilakukan secara holistik dan autentik, tidak terbatas pada tes tertulis. Guru melakukan penilaian melalui observasi, hasil karya, kerja kelompok, wawancara, dan tugas refleksi sehingga perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik dapat terpantau secara utuh.

Berbagai praktik ramah lingkungan diterapkan dalam kehidupan sekolah, seperti pemilahan sampah, pemanfaatan barang bekas, pembuatan kompos, pengelolaan kebersihan, dan pengelolaan air. Sekolah juga menghasilkan karya nyata melalui konservasi ekosistem, pengembangan unit agribisnis, produksi pupuk, serta kampanye penggunaan kantong ramah lingkungan kepada masyarakat.
Pendidikan lingkungan di Sekolah Alam Cikeas melibatkan orangtua dan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran. Orangtua berperan sebagai guru tamu, sementara masyarakat diajak mengenal berbagai program lingkungan seperti Bank Sampah, biopori, unit agribisnis, dan ecoshop. Sekolah juga terbuka sebagai ruang belajar bersama melalui kunjungan dari berbagai institusi.
Melalui kurikulum berbasis lingkungan ini, Sekolah Alam Cikeas berupaya membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter, peduli, dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan. Belajar dari alam dan bertindak nyata menjadi semangat utama dalam setiap proses pembelajaran. (AT221225)

