“Siapa yang suka makan sayur?” tanya Bu Dhika.
“Sayaaaa!!” jawab TKA Badak Jawa.
“Kalau begitu, yuk kita jadi petani cilik hari ini”.
Hari Kamis pagi, TKA Badak Jawa akan menanam bibit kangkung. Senang? Tentu saja, karena kami sangat suka makan sayuran. Kami menyiapkan biji kangkung, keranjang berlubang, baskom, media tanam (tanah dan coco peat), kapas filter akuarium, dan air. Keranjang berlubang kami masukkan ke dalam baskom sebagai pot.
Kami menanam biji kangkung dengan dua media. Yang pertama, media tanam kami masukkan ke dalam pot keranjang berlubang, kemudian biji kangkung disebar di atasnya. Yang kedua, kapas filter akuarium kami masukkan ke pot keranjang yang lain, kemudian biji kangkung disebar di atasnya. Jangan lupa disiram ya, supaya bijinya tumbuh.
Kami rutin menyiram setiap hari dan 2 minggu kemudian bibit yang sudah mulai tumbuh itu kami siram dengan pupuk cair. Setelah 4 minggu terlihat bedanya antara kangkung yang ditanam dengan media tanah dibandingkan dengan media kapas filter. Ternyata, tanaman kangkung yang ditanam dengan media tanah tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan kangkung yang ditanam dengan media kapas filter. Daun-daun yang tumbuh sama-sama suburnya. Wah, kami senang tanaman kangkungnya subur semua.
Tahukah kalian, selain rasanya yang lezat, kangkung juga banyak mengandung serat yang baik untuk tubuh kita. Dengan mengkonsumsi kangkung, kita terhindar dari sulitnya buang air besar dan diare.
Yuk kita makan sayur. Sehat, kuat, dan cerdas!
(And, Tka BadakJawa)
