Hijau Hutanku, Biru Lautku, Pulau Seribu Surgaku!

Hai sobat Sekolah Alam Cikeas, salam lestari!

Sore ini langit terlihat mendung, hati ini terasa was-was karena esok  aku dan teman-temanku akan berangkat menuju pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Aku berdoa semoga esok hari cuaca cerah dan perjalanan kami aman. Oh, ya perkenalkan namaku Raisa. Teman-teman ku biasa memanggilku Bebi. Aku adalah siswa kelas 7 SMP Sekolah Alam Cikeas. Besok tanggal 21-23 Februari 2023 kami akan melaksanakan kegiatan Project Based Learning ke Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNLKS), tepatnya di pulau Pramuka. Kegiatan ini adalah program sekolah yang rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan melakukan konservasi di kawasan perairan. Kegiatan ini sangat dinanti  karena seru dan menantang.

Saat tiba di pelabuhan Marina Ancol, cuaca terlihat mendung. Kami naik speedboat reguler dengan waktuk tempuh menuju pulau Pramuka diperkirakan sekitar 2 jam. Namun, di tengah perjalanan hujan pun turun dengan sangat deras. Perjalanan kami terasa tidak menyenangkan karena ombak yang tinggi membuat speedboat kami tergoncang cukup keras. Kondisi dalam speedboat masih cukup kondusif, teman-teman ku justru malah menikmati perjalanan ini.

Sesampainya di pulau Pramuka, kami mulai mendirikan tenda. Kami dibagi menjadi 8 kelompok dengan tema belajar yang berbeda-beda. Target kami dapat melakukan observasi, wawancara dan melengkapi data dalam 2 hari. Berikut adalah tema-tema belajar kami di Taman Nasional Kepulauan Seribu:

  1. Studi Pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
  2. Konservasi Terumbu Karang dan Lamun.
  3. Konservasi Mangroove dan Penyu.
  4. Ragam Norma dan Aturan Masyarakat Pulau Pramuka.
  5. Ekonomi Kreatif Masyarakat Pulau Pramuka.
  6. Studi Budaya Masyarakat Pulau Pramuka.
  7. Studi Pengembangan Ekowisata Pulau Pramuka.
  8. Pengelolaan Sampah di Pulau Pramuka.

Setelah mendirikan tenda, kami melakukan observasi lingkungan di sekitar camping ground. Lalu kami melakukan observasi ke sanctuary penyu sisik, yaitu tempat pemeliharaan penyu sisik sebelum dilepas liarkan ke laut. Kami dijelaskan ciri-ciri dan jenis-jenis penyu. Ternyata keberadaan penyu sudah semakin langka. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, seperti perburuan telur, dimangsa oleh predator hingga penangkapan penyu dewasa untuk dijual. Sore harinya kami bersiap untuk memasak secara mandiri. Masing-masing kelompok sudah menyiapkan bahan-bahannya. Target memasak kami adalah semoga nasinya tidak hangus. Setelah kami menunaikan sholat Magrib, kami langsung memulai proses masak. Kami khawatir hujan akan turun kembali seperti tadi siang. Ternyata benar saja, hujan kembali turun pada malam hari. Kami bersyukur, semua sudah selesai memasak dan makan malam. Malam ini kami tidur dengan ditemani hujan.

Pagi menjelang, kami bergegas untuk sholat Shubuh di mushola. Kegiatan hari ke dua ini juga sangat padat dan menantang. Pagi hari dimulai pukul 05.30 WIB kami pergi ke pantai untuk melepas penyu sisik. Ada 20 ekor penyu sisik yang sudah siap dilepas liarkan ke alam bebas. Oh ya, kami juga diajak oleh petugas Pengendali Ekosistem Hutan untuk mencari telur penyu. Kami menemukan beberapa butir telur penyu, lalu kami bawa ke sanctuary untuk diselamatkan. Kegiatan kami berikutnya adalah menanam bakau di hutan mangrove. Kami meyakini bahwa tanaman bakau dapat diandalkan dalam menyerap karbon. Pada sore hari, kami melakukan observasi biota laut dengan melakukan snorkling. Selain itu juga kami melakukan transplantasi terumbu karang. Kami mengamati  kondisi terumbu karang dan lamun di dasar laut. Terumbu karang dan tanaman lamun merupakan tempat hidup bagi biota laut, maka ekosistemnya perlu dijaga.

Kegiatan Project Based Learning ini selain melatih kepedulian kami terhadap lingkungan hidup, juga melatih kemampuan kritis dan logika berpikir dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan wawancara dengan masyarakat dan petugas kami lakukan di hari terakhir. Alhamdulillah semua data dan informasi yang kami butuhkan dapat kami lengkapi. Soalnya jika data belum lengkap, kami harus menyelesaikannya sampai siang hari. Sedangkan pada sore hari pukul 15.00 WIB kami harus sudah bersiap di darmaga penjemputan. Alhamdulillah, cuaca pada sore ini sangat bersahabat sehingga tidak membuat kami khawatir saat mengarungi perjalanan laut. Kami mengakhiri kegiatan Project Based Learning ini dengan tiba di Sekolah Alam Cikeas pukul 20.00 WIB. Kami dapat melepas kangen kengan keluarga. Besok kami diberikan libur untuk istirahat dan mencuci semua baju-baju kotor kami. Langkah kami selanjutnya adalah menyusun laporan dan mempresentasikan hasil yang kami dapat di lapangan. Sungguh Project Based Learning ini sangat berkesan dan banyak pengALAMan yang kami peroleh. (R/P).