Siswa-siswi kelas 7 SMP Sekolah Alam Cikeas mengunjungi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu selama tiga hari dua malam untuk melakukan kegiatan Project Based Learning, pada Februari lalu. Project Based learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang berpusat pada proyek nyata untuk menyelesaikan masalah atau tugas. PBL menuntut penerapan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman siswa untuk menyelesaikan tugas atau masalah tertentu. Model pembelajaran ini tak hanya fokus kepada hasil akhir, melainkan lebih menitikberatkan pada prosesnya. Dalam PBL, siswa biasanya bekerja dalam kelompok untuk merencanakan, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek mereka sendiri. PBL ke Pulau Pramuka adalah PBL kedua kelas 7 dan dilakukan di semester 2.
Kegiatan PBL ini dilakukan dalam 3 tahap, Pra PBL, PBL dan Pasca PBL/laporan PBL. Pada masa Pra PBL, siswa kelas 7 melakukan persiapan untuk kegiatan PBL. Mereka melakukan latihan fisik seperti, tracking dan jogging. Sehubungan dengan tujuan PBL di Kepulauan Seribu, mereka melakukan latihan matra air, yaitu latihan water rescue atau penyelamatan di air, karena mereka akan melakukan perjalanan dengan speed boat (kapal cepat) dan melakukan kegiatan snorkeling. Mereka juga latihan memasak karena mereka akan memasak makanan di Pulau Pramuka. Namun yang paling penting, mereka membuat proposal penelitian mereka serta kuesioner yang mereka perlukan untuk mengumpulkan data.
Tiap kelompok siswa terdiri dari 5-6 siswa mendapatkan satu topik untuk penelitian mereka.
Pada minggu PBL, para siswa berangkat ke Pulau Pramuka dan tidur di tenda selama 2 malam. Setibanya di Pulau Pramuka, mereka langsung mendirikan tenda. Setelah makan siang, mereka mendapatkan materi tentang konservasi penyu dari petugas di Pusat Konservasi Penyu di sana. Mereka mendapat kesempatan mengobservasi pusat konservasi tersebut, melihat telur penyu yang sedang dierami dan penyu dewasa di kolam konservasi.
Pada hari kedua, setelah olah raga, mandi pagi dan sarapan, para siswa mendapat penjelasan tentang konservasi bakau (mangrove) serta melakukan penanaman bakau. Kemudian mereka juga mendapatkan penjelasan tentang ekowisata dan ekonomi kreatif dari kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu. Sore harinya, setelah mewawancarai beberapa responden untuk melengkapi data mereka, para siswa melakukan kegiatan yang paling mereka tunggu-tunggu, yaitu snorkeling. Malam harinya mereka tutup dengan makan malam dengan ikan bakar.
Pada hari ketiga, pagi hari setelah sholat Shubuh, para siswa jogging ke Pantai Sun Rice dan melakukan operasi semut (pungut sampah) di pantai tersebut. Kemudian kembali camp untuk sarapan. Sebelum membongkar tenda, mereka kembali mencari responden untuk melengkapi data mereka sesuai dengan jumlah yang ditargetkan. Setelah makan siang mereka bersiap-siap ke dermaga untuk kembali ke dermaga Marina Ancol.
Pada minggu berikutnya para siswa mengolah data yang telah mereka kumpulkan, mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran. Kemudian mereka mempresentasikan hasil penelitian mereka kepada guru-guru. Setelah mendapat masukan dari guru-guru, mereka merevisi laporan mereka pun mempresentasikannya di depan orang tua mereka.
PBL mendorong siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti keterampilan kolaborasi, pemecahan masalah, komunikasi, pemikiran kritis, dan keterampilan presentasi. Ini juga membantu siswa menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks yang relevan. Para siswa kelas 7 SMP Sekolah Alam Cikeas mendapatkan banyak pembelajaran dan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk pengembangan kecerdasan dan karakter mereka. (MA)
-
Blog
Tiga Hari Dua Malam Siswa SMP Alam Cikeas Jelajahi Pulau Pramuka